"Kertas Putih"
— sunget av Ical Mosh
"Kertas Putih" er en sang fremført på malaysisk utgitt på 04 april 2024 på den offisielle kanalen til plateselskapet - "Ical Mosh". Oppdag eksklusiv informasjon om "Kertas Putih". Finn sangteksten til Kertas Putih, oversettelser og sangfakta. Inntekter og nettoverdi akkumuleres av sponsorater og andre kilder i henhold til informasjon som finnes på internett. Hvor mange ganger dukket "Kertas Putih"-sangen opp i kompilerte musikklister? "Kertas Putih" er en velkjent musikkvideo som tok plasseringer i populære topplister, som Topp 100 Malaysia sanger, Topp 40 malaysisk sanger og mer.
|
Download New Songs
Listen & stream |
|

"Kertas Putih" Fakta
«Kertas Putih» har nådd totalt 414.1K visninger og 3.3K liker på YouTube.
Sangen har blitt sendt inn på 04/04/2024 og tilbrakte 19 uker på hitlistene.
Det originale navnet på musikkvideoen er "ICAL MOSH - KERTAS PUTIH (OFFICIAL VIDEO)".
"Kertas Putih" har blitt publisert på Youtube på 04/04/2024 10:00:07.
"Kertas Putih" Lyrikk, komponister, plateselskap
Ada berapa banyak masa,
Badan belum jadi rangka,
Ada gaya adab papa,
Banyak orang kata umur cuma angka,
Maybe bala datang kemudian,
Bahtera bocor siapa nak kemudikan,
Pangkat dan hartanya ramai yang impikan,
Hakikatnya mati dalam kesunyian,
Jangan celupar,
Siapa nama saka aku nak tampar,
Berapa anak buah, sanggup datang luah,
Cari susur galur jangan cari orang luar,
Dan bila aku mula menyanyi,
Yang dulu mana bisu mula berbunyi,
Yang mana datang konon jual simpati,
Selimutku penuh peniti,
Mereka bakar aku macam aku lilin,
Sampai hangus untuk senang orang lain,
Datang sakit seksa tak terucap,
Kian meresap,
Dan aku laungkan kata kesat sebab
Senang orang lain,
Yang senang orang lain,
Yang tinggal aku, cuma jadi abu,
Pusara kamu pusaka aku,
Kalau cukup makan, tiada istilah kebulur,
Kepala moyang hancur hak masih tidak dihulur,
Yang mana pergi takkan tenang,
Penat jadi baik yang baik tak selalu menang,
Yang lemah meratap, foto ditatap,
Liang lahad menghimpit tanah menghempap,
Sedangkan yang di rumah sibuk berkelahi,
kertas putih masih lagi tak dijumpai,
Sialan,
Aku, engkau, mereka,
Siapa yang bawa sial,
Berapa ekar kah tanah janji untuk aku galas tanggungjawab yang tinggal,
Sampai bawak mati,
Sampai bawak mati,
Bagai air sungai,
Tak henti mengalir,
Aku sedang hanyut diri tak bernilai,
Siapa sudi hadir,
Di waktu kemudahan dicatu,
Di waktu masa saat ku perlu,
Di waktu semua merejamkan aku batu,
Badan kian letih,
Tahan aku masih,
Demi kertas putih.